Pengertian :
Gangguan akibat kegiatan jasmani di lingkungan udara panas dan kelembaban udara yang jenuh sehingga mengakibatkan gangguan yang hebat pada fungsi pengaturan suhu tubuh manusia.

Penyebab :
Tanda & Gejala
Gejala-gejala khas yang timbul berupa demam tinggi, kesadaran menurun, kejang-kejang, kram, pingsan bahkan kematian.



Tindakan Pencegahan :
  • Tubuh membutuhkan sejumlah tertentu air untuk tingkat kegiatan tertentu pada suhu tertentu.
  • Makin banyak tubuh berkeringat, makin banyak cairan tubuh yang hilang.
  • Berkeringat adalah prinsip dasar dari kehilangan air. Jika seseorang berhenti berkeringat selama waktu tertentu dalam suhu udara yang tinggi dan bekerja berat atau latihan, akan dengan cepat menderita heat stroke. 
 
Tindakan-tindakan khusus untuk menghemat air :
  • Carilah tempat yang teduh ! Hindari sinar matahari langsung !
  • Letakkan sesuatu diantara anda yang sedang mengadakan kegiatan dan tanah yang panas.
  • Batasi gerakan-gerakan anda.
  • Kurangi berkeringat. Kenakan pakaian yang lengkap. Pakaian anda akan menyerap keringat, tetap menempel pada kulit sehingga mempunyai efek pendinginan.
  • Jika air sangat sulit ditemukan, janganlah makan. Makanan membutuhkan air untuk mencernanya, memakan makanan akan menggunakan air yang diperlukan untuk pendinginan tubuh.

Luka bakar atau combustio adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh cairan panas, api, uap, zat kimia, listrik, radiasi matahari dan gesekan atau friksi. Semua luka bakar harus dirawat dengan pendinginan segera untuk meminimalkan kerusakan jaringan.

Arahkan bagian yang terbakar di bawah keran air dingin, pancuran mandi, penyiram tanaman, dan alirkan air pada bagian itu sekurangnya selama 10 menit.

Hal-hal yang harus dilakukan:
Lepas semua benda yang menganggu (cincin, gelang, arloji, dll).
Jangan mengoleskan mentega, salep, atau lotion.
Balut bagian yang terbakar dengan kain yang bersih dan tidak berbulu.
    Pathofisiologi
    Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dikategorikan sebagai luka bakar termal, radiasi, atau luka bakar kimiawi.

    Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas atau penyebabnya. Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi kerusakan atau gangguan integritas kulit dan kematian sel-sel.

    Derajat Luka Bakar:
    1. Grade I = hanya mengenai epidermis saja, gejalanya berupa kulit yang hiperemis, kering, dan nyeri
    2. Grade II = mengenai epidermis dan sebagian dari dermis, gejalanya terbentuk bula. Namun bila bula sudah pecah, akan menyisakan lesi yang berwarna merah muda, basah, dan nyeri
    3. Grade III = mengenai epidermis dan seluruh bagian dermis, bahkan dapat melibatkan struktur di bawah dermis. Pada luka bakar grade III, luka akan terlihat pucat/abu-abu, banyak jaringan kulit yang mati (eschar), dan tidak terasa nyeri.


      Klasifikasi Luka Bakar
      Menurut Kedalaman atau Karakteristik Luka Bakar Karakteristik luka bakar dari Smeltzer dan Bare Brunner and Suddarth’s Medical Surgical Nursing, Ed. 8, Philadelphia 1997, Lippincott

      Patah Tulang - Pada kecelakaan akibat benturan dengan benda keras harus dipikirkan kemungkinan terjadinya patah tulang. Ada dua jenis patah tulang, yaitu patah tulang tertutup dan terbuka.

      Pada jenis pertama, terjadi patah tulang tanpa ada luka di permukaan kulit. Biasanya, daerah di sekitar tulang yang patah menjadi bengkak dan tampak bentuk anggota tubuh tidak normal. Pada jenis kedua, tulang yang patah keluar dari permukaan kulit di tempat luka.

      Pertolongan harus dilakukan dengan hati-hati karena selalu gerakan tulang yang patah dapat melukai pembuluh darah sekitarnya dan ada bahaya infeksi baik pada luka maupun tulang.

      Hati-hati pula dalam menolong korban dengan dugaan patah tulang leher, tulang belakang dan tulang rusuk, karena komplikasi dapat mengancam nyawa atau menyebabkan lumpuh.

      Pada patah tulang terbuka, sebaiknya luka dan tulang ditutup dengan kain bersih untuk menghindari infeksi.

      Pertolongan dan Pengobatan:

      • Bagian patah tulang perlu diimobilisasi yang mengurangi pergerakan dan rasa sakit sehingga tulang patah tidak bisa melukai nadi atau organ di sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.
      • Melakukan imobilisasi patah tulang bagian tangan mengunakan kain segi tiga untuk menghentikan gerak dari tulang yang patah.
      • Untuk patah tulang bagian paha harus mengunakan bidai yang panjang sampai ke tumit, sedangkan untuk tulang bagian betis cukup bidai yang pendek dan diikat dengan tali kain pembalut atau perban.
      • Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya.
      • Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.

      Jantung adalah sebuah pompa yang menekan darah ke seluruh tubuh. Darah membawa nutrien (makanan), oksigen dan air untuk semua sel tubuh.

      Darah adalah cairan berwarna merah cerah di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah gelap di dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan (menyebabkan perubahan warna) dan menerima produk sisa dari jaringan. Sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru (lihat gambar «Sistem pernafasan»).


      Pertolongan:

      Hentikan segera pendarahan dengan menekan langsung pada bagian tubuh yang terluka, dengan telapak tangan dulu, lalu dengan kassa atau kain dan diikat dengan pembalut agar pendarahan berhenti.

      Jika belum berhasil, tekanlah secara tidak langsung di tiga

      titik utama penekanan (leher, bahu & paha).

      Hal-hal yang harus diperhatikan :

      Pendarahan harus dihentikan agar fungsi jantung tidak terganggu. Kehilangan darah yang banyak, biasanya dari suatu arteri, dapat mengurangi volume darah sampai suatu tingkat dimana darah tidak cukup untuk mengisi pembuluh darah.


      Dalam mengikat luka pendarahan janganlah terlalu kencang agar tidak mengganggu peredaran darah. Tambah bantalan diatas luka jika pendarahan masih berlanjut

      Materi ini membahas prinsip-prinsip Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di daerah operasi yang terdiri dari luka pendarahan, patah tulang, korban pingsan serta luka bakar.

      P3K merupakan pertolongan atau tindakan pendahuluan untuk mencegah semakin parahnya luka dan mengurangi resiko kematian.

      Prinsip Dasar P3K

      Kecelakaan dapat terjadi pada setiap orang, setiap saat dan terjadi dimana saja.


      Pedoman dari tindakan P3K P-A-T-U-T adalah:

      P = Penolong harus mengamankan diri sendiri dulu sebelum bertindak.
      A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga bebas bahaya.
      T = Tandai tempat kejadian agar orang lain tahu tempat terjadinya kecelakaan.
      U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter atau yang berwajib.
      T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang tepat.

      P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat medis (dokter/puskesmas/rumah sakit).

      Tujuan dari P3K adalah untuk mencegah cedera bertambah parah (mencegah maut, mencegah/mengurangi pendarahan, meringankan rasa nyeri) serta membantu kesembuhan.

      P3K atau penyelamatan di daerah operasi tidak selalu memerlukan peralatan yang mahal dan modern. Tiap penolong harus dapat bekerja dengan alat/bahan seadanya.

      Sebelum bertindak pikirkan apa yang P-A-T-U-T anda lakukan, ingat bahwa P3K bukan usaha pengobatan. Dengan ilmu P3K, anggota organisasi kebakaran bisa menolong tanpa mencelakai.

      Urutan Pemeriksaan P3K

      Bahaya: Jangan membahayakan diri sendiri dalam memberikan pertolongan pertama (misal: P3K untuk korban sengatan listrik, kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dll). Jauhkan korban dari bahaya.