Sifilis Tertier: Berupa gumma yang sering mengenai septum bagian tulang, yaitu pada vomer dan sering mencapai palatum durum. Bila terjadi nekrosis yang mengenai tulang dan meluas ke kartilago septum terjadilah perforasi septum. Foetor bersifat bilateral. Penyakit ini sekarang jarang dijumpai.

Tuberkulosis: Dalam hidung sebagai tuberkuloma yang banyak mengenai septum bagian kartilago. Untuk membedakan sifilis tertier dari tuberkulosis lebih baik dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan biopsi. Pada tuberkulosis perlu dilakukan foto rontgen toraks dan nasal swab. Pada tuberkulosis, bila tuberkuloma pada septum bagian kartilago mengalami nekrosis, dapat juga terjadi perforasi septum, foetor dapat dirasakan bilateral. Penyakit itu sekarang juga jarang dijumpai.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Hidung Berbau

Rinitis kaseosa adalah perubahan kronis inflamatoar dalam hidung dengan adanya pembentukan jaringan granulasi dan akumulasi massa seperti keju yang menyerupai kolesteatoma.

Ada banyak teori tentang etiologi penyakit ini, diantaranya bahwa penyakit ini adalah akibat radang kronis dan nasal stenosis sekunder yang menyumbat nasal discharge.

Oleh perubahan mekanis dan kimiawi dan deskuamasi mukosa secara terus-menerus, terjadilah penumpukan massa seperti keju yang menyerupai kolesteatoma. Kebanyakan bersifat unilateral, dapat terjadi pada segala umur, tetapi terbanyak antara 30-40 tahun.

Karena kelainan ini adalah akibat sinusitis, penderita sendiri membau (+), orang lain (+).

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Hidung Berbau

Di nasofaring terdapat jaringan limpoid, kadang-kadang adenoid, dimana banyak tinggal bakteri-bakteri didalam kripti.

Bila ada infeksi virus maka bakteri tersebut menjadi virulen dan dapat meluas ke semua arah. Pada kebanyakan kasus penyakit ini bersifat self limiting, bila daya tahan tubuh baik penyakit segera sembuh.

Tetapi dapat juga penyakit menjadi kronis dan discharge nasofaring menjadi purulen serta mulai timbul bau, hal ini mulai dirasakan oleh penderita sendiri.

Penderita sering berusaha mengeluarkan discharge di nasofaring yang dirasakan sangat mengganggu.

Discharge pada nasofaringitis kronis bersifat bilateral.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Hidung Berbau

Disebut juga rhinitis chronica atrophicans cum foetida.

Karakteristiknya adalah adanya atropi mukosa dan jaringan pengikat submukosa struktur fossa nasalis, disertai adanya krusta yang berbau khas.

Untuk kepentingan klinis perlu ditetapkan derajat ozaena sebelum diobati, yaitu ringan, sedang atau berat, karena derajat ozaena menentukan terapi dan prognosisnya.

Biasanya diagnosis ozaena secara klinis tidak sulit. Adanya discharge yang berbau, bersifat bilateral, terdapat krusta kuning kehijau-hijauan.

Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria, terutama pada umur sekitar pubertas.

Penderita sendiri mengalami anosmia, sedang orang lain tidak tahan baunya.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Hidung Berbau

Kelainan bentuk fisik yang khas mungkin dapat berhubungan dengan gangguan pendengaran yang bersifat sindromik (SHL). Terdapat lebih dari 100 sindrom, kebanyakan berhubungan dengan tuli sensorineural, diantaranya adalah:

1. Alport syndrome:Kelainan ini mengenai sekitar 1 dari 200.000 orang. Memiliki karakteristik gangguan ginjal progresif dan gangguan pendengaran sensorineural. Lebih sering mengenai laki-laki disbanding wanita. Gangguan pendengaran biasanya bersifat bilateral dan simetris, dengan ketulian saraf progresif dan mengenai frekuensi tinggi. 

2. Pendred syndrome: Pendred syndrome memiliki gejala khas yang dikenal dengan trias gangguan pendengaran kongenital, goiter multinodul, dan penurunan patologis dari hasil tes perklorat. Gangguan pendengaran biasanya terjadi bilateral.

3. Waardenburg syndrome: Waardenburg syndrome mengenai sekitar 2 dari 100.000 kelahiran dan diperkirakan sebesar 2% dari seluruh masalah gangguan pendengaran kongenital di Amerika. Kelainan klinis yang tampak adalah kelainan pada tulang temporal termasuk atropi organ korti dan stria vaskular, dengan penurunan jumlah sel saraf pada ganglion spiralis. Gambaran klinis dari Waadenburg syndrome adalah kelainan lokasi dari kantus medial dan punkta lakrimalijs, hyperplasia high nasal root, gambaran albinisme melingkar pada rambut bagian depan, ketulian saraf unilateral atau bilateral yang bersifat ringan sampai berat.

4. Usher syndrome - sensorineural deafness: Usher syndrome mengenai sekitar 3 dalam 100.000 kelahiran hidup. Kelainan bersifat progresif yang sering ditemukan adalah kebutaan karena terjadinya retinitis pigmentosa, juga tuli saraf sedang sampai berat. Kelainan histopatologi yang ditemukan adalah adanya degenerasi epitel sensoris koklea. Tidak ditemukannya cochlear microphonic mengindikasikan adanya gangguan pendengaran.

5. Lainnya 
  • Branchio-Oto-Renal syndrome
  • X-linked Charcot Marie Tooth
  • Goldenhar syndrome
  • Jervell-Lange-Nielsen syndrome
  • Mohr-Tranebjaerg syndrome
  • Norrie disease
  • Stickler syndrome
  • Treacher Collins' syndrome 
Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Tuli Kongenital
the real han sung ju

NSHL merupakan gangguan pendengaran tersendiri yang tidak memiliki kaitan dengan kelinan fisik lainnya.

NSHL mengenai sekitar 1 dalam 4000 orang.

NSHL lebih sering merupakan kelainan pendengaran sensorineural.

NSHL terjadi pada 80% tuli genetik.

Kelainan genetik pada penderita NSHL memiliki 4 dasar kelainan, yaitu:


  • Autosomal resesif: Gangguan pendengaran kongenital yang bersifat autosomal resesif terjadi pada 75% dari seluruh tuli kongenital, dan berkaitan dengan mutasi Connexin 26, yaitu hilangnya suatu nukleotida (guanine). Connexin 26 merupakan protein protein yang terekspresikan pada koklea, berperan dalam proses perputaran ion K+ dalam koklea.3
  • Autosomal dominan
  • X-linked
  • Kelainan mitokondria
Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Tuli Kongenital

Timpanometri (Tympanometry) merupakan sejenis audiometri, yang mengukur impedansi (tahanan terhadap tekanan) pada telinga tengah.

Timpanometri digunakan untuk membantu menentukan penyebab dari tuli konduktif. Prosedur ini tidak memerlukan partisipasi aktif dari penderita dan biasanya digunakan pada anak-anak.

Timpanometer terdiri dari sebuah mikrofon dan sebuah sumber suara yang terus menerus menghasilkan suara dan dipasang di saluran telinga.

Dengan alat ini bisa diketahui berapa banyak suara yang melalui telinga tengah dan berapa banyak suara yang dipantulkan kembali sebagai perubahan tekanan di saluran telinga.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Tuli Kongenital

Struktur hidung dalam membentang dari os internum di sebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung dengan nasofaring.

Septum nasi merupakan struktur tulang di garis tengah, secara anatomi membagi organ menjadi dua hidung.

Pada dinding lateral hidung terdapat konka dengan rongga udara yaitu meatus superior, media dan inferior.

Ujung-ujung saraf olfaktorius menempati daerah kecil pada bagian medial dan lateral dinding hidung dalam dan ke atas hingga kubah hidung.

Deformitas struktur demikian pula penebalan atau edema mukosa berlebihan dapat mencegah aliran udara untuk mencapai daerah olfaktorius dan dengan demikian dapat mengganggu penciuman.


Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Hidung Berbau

Penatalaksanaan oftalmopati terdiri atas pengobatan medis, operasi, dan penyinaran:
Pengobatan medis. Pengobatan medis mencakup kontrol adekuat terhadap hipertiroidisme sebagai tindakan primer. Kasus-kasus parah dengan gejala hilangnya penglihatan, edema diskus, atau ulserasi kornea harus segera diterapi dengan kortikosteroid dosis tinggi. Obat imunosupresif dapat dipakai sebagai obat penunjang dan memungkinkan dosis kortikosteroid diturunkan. Tetes mata guanetidin dapat menghasilkan perbaikan retraksi kelopak temporer yang mungkin berguna secara kosmetik.

Operasi, yaitu dekompresi orbital khusus untuk proptosis berat, operasi otot mata untuk memperbaiki diplopia, dan operasi kelopak mata untuk kepentingan kosmetik. Menurut Small, hipertrofi otot levator memegang peranan penting dalam terjadinya retraksi kelopak mata atas. Atas dasar ini, maka teknik operasi yang dianjurkan Small adalah teknik levator proksimal, dimana dilakukan diseksi otot levator proksimal ke ligament Whitnall dan fiksasi kelopak mata atas dengan jahitan. Teknik ini diharapkan dapat mengurangi timbulnya retraksi kelopak mata atas.

Radiasi. Sering dilakukan pada penderita oftalmopati Graves yang aktif dengan protrusis berat. Meskipun begitu, terapi radiasi tidak boleh dilakukan pada penderita diabetes mellitus.

Beberapa tindakan pencegahan perlu dilakukan agar manifestasi kliniknya tidak menjadi lebih buruk. Merokok sebaiknya dihentikan, karena dapat memperburuk oftalmopati. Pada mereka dengan proptosis, kornea sebaiknya diproteksi dengan kaca mata atau tetes mata khusus untuk menjaga mata tetap basah.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Kelainan Mata Penyakit Tiroid

Presbilaringis (vocal cord concavity) merupakan suatu keadaan yang disebabkan penipisan dari otot dan jaringan-jaringan pita suara akibat penuaan.

Pita suara pada prebilaringis tidak sebesar daripada laring normal sehingga tidak dapat bertemu pada pertengahan, dan akibatnya pasien mengeluh suara menjadi parau, lemah dan berat.

Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian injeksi lemak atau bahan lain pada kedua pita suara sehingga penutupan dapat lebih baik.

Presbilaringis

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Referat Suara Parau