Kelainan mata yang menyertai hipertiroidisme mempunyai arti penting, karena sebagian besar penderita kelainan mata akibat tiroid adalah penderita penyakit Graves. Istilah umum penyakit Graves telah digunakan untuk menyebut hipertiroidisme yang disebabkan oleh suatu proses autoimun.

Pada penyakit Graves dapat ditemukan kelainan mata berupa edema pretibial, kemosis, proptosis, diplopia, dan penurunan visus. Oftalmopati Graves, seperti hipertiroidisme Graves dan tiroiditis Hashimoto, adalah suatu gangguan autoimun.

Namun walaupun oftalmopati sering dijumpai bersamaan dengan penyakit Graves, defek respon imun pada oftalmopati berbeda dengan penyakit Graves. Sasaran respon imun pada oftalmopati ialah otot ekstra orbital dan mungkin kelenjar lakrimal, sedangkan pada penyakit Graves ialah sel-sel folikel tiroid.

Angka kejadian hipertiroidisme Graves di Amerika Serikat adalah sekitar seperempat dari 1% populasi penduduknya, dimana sekitar 80% pasien hipertiroidisme Graves mengalami kelainan mata. Di Amerika Serikat, angka kejadian per tahun untuk oftalmopati Graves diperkirakan sekitar 16 per 100.000 penduduk untuk perempuan dan 2.9 per 100.000 penduduk untuk laki-laki. Prevalensi oftalmopati Graves lebih sering pada perempuan (2.5-6 kali lebih sering dibanding laki-laki) dengan kisaran umur 30-50 tahun.

Tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien oftalmopati Graves dapat bervariasi, tergantung kepada stadiumnya. Awalnya pada stadium akut atau subakut akan ditemukan tanda-tanda inflamasi, barulah setelah itu timbul tanda dan gejala lain yang menyertai sesuai dengan stadium yang mengenai pasien, umumnya akan ditemukan fibrosis.

Sebagian besar penderita Graves akan mengunjungi ahli penyakit dalam karena keluhan kardiovaskuler, sebagian lain ke ahli bedah atau ahli THT karena keluhan benjolan di leher yang jelas, dan sebagian lagi akan mengunjungi ahli mata akibat kelainan mata khususnya eksoftalmus. Mengingat hal itu, maka sudah selayaknya apabila oftalmopati Graves harus dikenal, dari bentuk yang paling ringan sampai yang terberat.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Download .doc

A. Gatal-Gatal Karena Kedinginan(Chilblain)

Penyebab : Disebabkan kulit yang tidak tertutup pakaian berulang-ulang terkena hawa dingin dalam waktu yang lama pada suhu 16 (enambelas) derajat C sampai 0 (nol) derajat C.

Tanda-tanda/gejala-gejala:
  • Kulit tampak merah, ada pembeng-kakan, lunak, panas, kulit terasa gatal-gatal.
  • Jika kulit terkena hawa dingin lebih lama lagi dapat mengakibatkan infeksi pada kulit yang luka atau perdarahan akibat digaruk.
Pertolongan pertama:
  • Bagian kulit yang cedera dihangatkan (Body Heat).
  • Jangan menggaruk-garuk atau memijat-mijat bagian yang cedera.
  • Mintalah bantuan perawatan medis.
Pencegahan:
  • Cara pencegahan dari chilblain tergantung dari cara-cara pencegahan dasar cedera karena udara dingin.
  • Memelihara dan mengenakan pakaian sebaik-baiknya dan mengusahakannya tetap kering (sejauh keadaan mengijinkan) merupakan hal terpenting.
B. Immersion Foot (Trench Foot)

Penyebab : Disebabkan kaki terlalu lama dalam keadaan basah pada suhu 10 (sepuluh) derajat C sampai 0 (nol) derajat C.
  • Biasanya kaki yang tidak aktif dalam kaus kaki dan sepatu yang lembab atau basah, atau sepatu yang terlalu kencang ikatan talinya sehingga peredaran darah di kaki tidak lancar, diduga bisa menyebabkan cedera ini.
  • Cedera ini bahkan dapat menjadi sangat parah sampai kehilangan jari-jari atau bagian-bagian kaki yang lain.
Tanda-tanda/gejala-gejala:
  • Bagian-bagian kaki yang cedera terasa dingin, kaku dan tidak terasa nyeri.
  • Bagian-bagian kaki yang cedera tersebut kemudian dapat terasa panas, dengan rasa nyeri seperti terbakar dan rasa nyeri yang menyentak-nyentak (shooting pain).
  • Pada stadium lebih lanjut, kulit tampak pucat, kebiru-biruan, denyut nadi menurun, bagian-bagian yang terkena melepuh, timbul pembengkakan, terasa panas, timbul perdarahan, dan bisa diikuti dengan gangren.
Pertolongan pertama:
  • Menghangatkan secara bertahap dengan udara yang hangat.
  • Jangan memijat-mijat atau membasahi kulit yang cedera.
  • Lindungi bagian-bagian yang cedera dari benturan.
  • Keringkan kedua kaki sepenuhnya, hindari berjalan-jalan.
  • Mintalah bantuan perawatan medis.
Pencegahan:
  • Dapat dicegah dengan perawatan kebersihan yang baik dari kedua kaki dan menghindari keadaan-keadaan yang lembab untuk waktu yang lama.
  • Mengganti kaus kaki paling tidak setiap hari (tergantung dari keadaan-keadaan lingkungannya) juga merupakan suatu tindakan pencegahan.
  • Kaus kaki yang basah dapat dikeringkan dengan udara, kemudian ditempatkan di bagian dalam kemeja supaya hangat sebelum dipakai lagi.
C. Hypothermia (General Cooling)

Pengertian :
a). Hypothermia adalah pengaruh kerusakan pada tubuh manusia akibat udara dingin. Hal ini berarti kehilangan panas lebih cepat terjadi daripada panas yang dihasilkan tubuh.
  • Pada suhu yang sangat dingin seseorang akan mengalami matirasa, sehingga mengabaikan tugas-tugas utamanya atau membutuhkan waktu dan upaya yang lebih lama untuk menyelesaikannya.
Penyebab :
  • Peredaran darah dan/atau penyekatan (insulation) suhu dingin yang tidak mencukupi sehingga kehilangan panas tubuh lebih cepat terjadi daripada panas yang dihasilkan tubuh.
  • Terkena udara dingin dengan suhu dibawah titik beku. Sehingga kemung-kinan bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan Hypothermia dan Frostbite.
  • Terbenam dalam air dingin (Cold Water Immersion), keadaan-keadaan dingin yang basah, atau akibat angin dingin.
  • Kelelahan jasmani dan makan tidak cukup makanan bergizi, kemungkinan juga memperbesar risiko terjadinya Hypothermia.
  • Minum minuman yang mengandung alkohol dalam jumlah banyak dalam suatu lingkungan yang dingin sehingga menyebabkan tidak sadar da-pat juga mengakibatkan Hypothermia.
  • Hypothermia pada seluruh tubuh pada suhu dibawah 35 derajat C (95 derajat F) disebabkan terus menerus terkena suhu yang rendah atau suhu yang turun dengan cepat, keadaan yang lembab, salju atau es
Tanda-tanda/gejala-gejala :
  • Korban merasa kedinginan.
  • Korban berhenti menggigil.
  • Suhu bagian dalam tubuh korban ren-dah.
  • Kesadaran korban berubah-ubah.
  • Kemungkinan terjadi gerakan-gerakan yang tidak terkoordinir.
  • Karena suhu tubuh korban yang menurun, kemungkinan mengakibatkan shock dan koma.
D. Pertolongan pertama : Hypothermia ringan (Mild Hypothermia) :
  • Menghangatkan kembali (re-warming) tubuh korban, jangan sampai terlambat oleh karena tubuh korban tidak mampu menghasilkan panas tubuh sendiri.
  • Usahakan tubuh korban tetap kering.
  • Untuk korban yang sadar, berikan secara bertahap minuman hangat.
  • Siapkan untuk mulai memberikan bantuan hidup dasar (Basic Life Support) bagi korban.
  • Mintalah segera bantuan perawatan medis.
F. Hypothermia berat (Severe Hypo-thermia)
  1. Stabilkan suhu tubuh korban.
  2. Usahakan menghindari jangan sampai kehilangan panas tubuh korban.
  3. Urus korban dengan baik.
  4. Evakuasikan korban secepat mungkin ke fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) yang terdekat.
Pencegahan :
  • Terdiri dari semua tindakan-tindakan menghindari kehilangan panas tubuh yang cepat dan tidak terkendali.
  • Orang-orang yang berada di daerah bersuhu dingin harus berperlengkapan dan berpakaian sebaik-baiknya/tepat yang cocok untuk kondisi-kondisi dan terkena udara dingin.
  • Laksanakan diet yang sebaik-baiknya, istirahat yang cukup dan prinsip-prinsip umum pencegahan cedera karena udara dingin/suhu dingin.
  • Sebelum menyeberangi sungai atau danau pada musim dingin, harus memeriksa ketebalan lapisan es terlebih dahulu.

INGAT, HYPOTHERMIA ADALAH
SUATU KEGAWAT DARURATAN MEDIS !
DIBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS YANG CEPAT !

A. Bercak Panas (Heat Rash)
Penyebab : Adanya sumbatan pada kelenjar keringat.

Tanda-tanda/gejala-gejala :
  • Berupa bercak merah pada kulit, kecil-kecil.
  • Nyeri jika kena panas atau sentuhan.
B. Kejang Panas (Heat Cramps) 

Penyebab : Adanya gangguan keseimbangan elektrolit cairan tubuh, yaitu minum banyak tanpa disertai pemberian garam faali (NaCl) sebagai pengganti keringat yang banyak keluar.

Tanda-tanda/gejala-gejala :
Biasanya terjadi kejang pada otot-otot kaki, tangan dan perut.

C. Kelelahan Panas (Heat Exhaustion)

Penyebab : Adanya kekurangan cairan (dehidrasi) pada tubuh akibat kegiatan di udara panas, cairan yang keluar melalui udara pernafasan serta keringat sebanyak 1 - 2 liter, tidak diganti dengan air minum yang cukup.

Tanda-tanda/gejala-gejala :
  • Rasa mual, muntah, diarrhea.
  • Keringat banyak, lemah, pusing.
  • Tidak ada koordinasi dari otot-otot.
  • Korban sudah berbicara tidak karuan.
D. Sengatan Panas (Heat Stroke)

Penyebab :
  1. Tidak dikeluarkannya panas yang mengenai tubuh dengan pengeluaran keringat, karena bekerja di udara panas dalam jangka waktu yang lama, sehingga kelenjar keringat menjadi lemah dan tidak mampu lagi mengeluarkan keringat.
  2. Merupakan keadaan yang paling parah dibandingkan dengan keadaan-keadaan diatas.
Tanda-tanda/gejala-gejala :
  • Didahului oleh keringat yang mendadak hilang.
  • Korban merasakan udara disekitarnya seolah-olah mendadak menjadi sangat panas
  • Merasa lemah, sakit kepala, tidak bisa berjalan tegak, mengigau, sampai pingsan.
  • Suhu badan korban meningkat sampai 40 - 41 derajat C.
  • Wajahnya memerah dan pernafasannya cepat.
E. Pertolongan Pertama : Pada Bercak Merah (Heat Rash) :
  1. Beri Vaseline salep pada bagian yang terkena.
  2. Korban dipindahkan ke tempat yang sejuk.
F. Pada Kejang Panas (Heat Cramps)
  1. Pindahkan korban ke tempat yang sejuk.
  2. Buka / longgarkan pakaiannya.
  3. Beri air minum yang dicampur garam dapur.
G. Pada Kelelahan Panas (Heat Exhaustion)
  1. Pindahkan korban ke tempat yang sejuk.
  2. Buka / longgarkan pakaiannya.
  3. Jika korban masih sadar, beri air minum secukupnya.
H. Pada Sengatan Panas (Heat Stroke)
  1. Keadaan ini adalah bahaya dan dapat berakibat fatal bila tidak segera diatasi.
  2. Turunkan suhu tubuh secara cepat, kalau perlu rendam dalam air es.
  3. Bila ada kejang beri obat anti kejang.
  4. Ukur suhu tubuh korban tiap 10 menit.
  5. Jika korban bisa minum, berikan minum air dingin.
  6. Jika ada shock (coma), segera pasang infus, jika perlu dipasang 2 (dua) infus.
  7. Segera evakuasikan korban ke Rumah Sakit terdekat.