A. Gatal-Gatal Karena Kedinginan(Chilblain)

Penyebab : Disebabkan kulit yang tidak tertutup pakaian berulang-ulang terkena hawa dingin dalam waktu yang lama pada suhu 16 (enambelas) derajat C sampai 0 (nol) derajat C.

Tanda-tanda/gejala-gejala:
  • Kulit tampak merah, ada pembeng-kakan, lunak, panas, kulit terasa gatal-gatal.
  • Jika kulit terkena hawa dingin lebih lama lagi dapat mengakibatkan infeksi pada kulit yang luka atau perdarahan akibat digaruk.
Pertolongan pertama:
  • Bagian kulit yang cedera dihangatkan (Body Heat).
  • Jangan menggaruk-garuk atau memijat-mijat bagian yang cedera.
  • Mintalah bantuan perawatan medis.
Pencegahan:
  • Cara pencegahan dari chilblain tergantung dari cara-cara pencegahan dasar cedera karena udara dingin.
  • Memelihara dan mengenakan pakaian sebaik-baiknya dan mengusahakannya tetap kering (sejauh keadaan mengijinkan) merupakan hal terpenting.
B. Immersion Foot (Trench Foot)

Penyebab : Disebabkan kaki terlalu lama dalam keadaan basah pada suhu 10 (sepuluh) derajat C sampai 0 (nol) derajat C.
  • Biasanya kaki yang tidak aktif dalam kaus kaki dan sepatu yang lembab atau basah, atau sepatu yang terlalu kencang ikatan talinya sehingga peredaran darah di kaki tidak lancar, diduga bisa menyebabkan cedera ini.
  • Cedera ini bahkan dapat menjadi sangat parah sampai kehilangan jari-jari atau bagian-bagian kaki yang lain.
Tanda-tanda/gejala-gejala:
  • Bagian-bagian kaki yang cedera terasa dingin, kaku dan tidak terasa nyeri.
  • Bagian-bagian kaki yang cedera tersebut kemudian dapat terasa panas, dengan rasa nyeri seperti terbakar dan rasa nyeri yang menyentak-nyentak (shooting pain).
  • Pada stadium lebih lanjut, kulit tampak pucat, kebiru-biruan, denyut nadi menurun, bagian-bagian yang terkena melepuh, timbul pembengkakan, terasa panas, timbul perdarahan, dan bisa diikuti dengan gangren.
Pertolongan pertama:
  • Menghangatkan secara bertahap dengan udara yang hangat.
  • Jangan memijat-mijat atau membasahi kulit yang cedera.
  • Lindungi bagian-bagian yang cedera dari benturan.
  • Keringkan kedua kaki sepenuhnya, hindari berjalan-jalan.
  • Mintalah bantuan perawatan medis.
Pencegahan:
  • Dapat dicegah dengan perawatan kebersihan yang baik dari kedua kaki dan menghindari keadaan-keadaan yang lembab untuk waktu yang lama.
  • Mengganti kaus kaki paling tidak setiap hari (tergantung dari keadaan-keadaan lingkungannya) juga merupakan suatu tindakan pencegahan.
  • Kaus kaki yang basah dapat dikeringkan dengan udara, kemudian ditempatkan di bagian dalam kemeja supaya hangat sebelum dipakai lagi.
C. Hypothermia (General Cooling)

Pengertian :
a). Hypothermia adalah pengaruh kerusakan pada tubuh manusia akibat udara dingin. Hal ini berarti kehilangan panas lebih cepat terjadi daripada panas yang dihasilkan tubuh.
  • Pada suhu yang sangat dingin seseorang akan mengalami matirasa, sehingga mengabaikan tugas-tugas utamanya atau membutuhkan waktu dan upaya yang lebih lama untuk menyelesaikannya.
Penyebab :
  • Peredaran darah dan/atau penyekatan (insulation) suhu dingin yang tidak mencukupi sehingga kehilangan panas tubuh lebih cepat terjadi daripada panas yang dihasilkan tubuh.
  • Terkena udara dingin dengan suhu dibawah titik beku. Sehingga kemung-kinan bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan Hypothermia dan Frostbite.
  • Terbenam dalam air dingin (Cold Water Immersion), keadaan-keadaan dingin yang basah, atau akibat angin dingin.
  • Kelelahan jasmani dan makan tidak cukup makanan bergizi, kemungkinan juga memperbesar risiko terjadinya Hypothermia.
  • Minum minuman yang mengandung alkohol dalam jumlah banyak dalam suatu lingkungan yang dingin sehingga menyebabkan tidak sadar da-pat juga mengakibatkan Hypothermia.
  • Hypothermia pada seluruh tubuh pada suhu dibawah 35 derajat C (95 derajat F) disebabkan terus menerus terkena suhu yang rendah atau suhu yang turun dengan cepat, keadaan yang lembab, salju atau es
Tanda-tanda/gejala-gejala :
  • Korban merasa kedinginan.
  • Korban berhenti menggigil.
  • Suhu bagian dalam tubuh korban ren-dah.
  • Kesadaran korban berubah-ubah.
  • Kemungkinan terjadi gerakan-gerakan yang tidak terkoordinir.
  • Karena suhu tubuh korban yang menurun, kemungkinan mengakibatkan shock dan koma.
D. Pertolongan pertama : Hypothermia ringan (Mild Hypothermia) :
  • Menghangatkan kembali (re-warming) tubuh korban, jangan sampai terlambat oleh karena tubuh korban tidak mampu menghasilkan panas tubuh sendiri.
  • Usahakan tubuh korban tetap kering.
  • Untuk korban yang sadar, berikan secara bertahap minuman hangat.
  • Siapkan untuk mulai memberikan bantuan hidup dasar (Basic Life Support) bagi korban.
  • Mintalah segera bantuan perawatan medis.
F. Hypothermia berat (Severe Hypo-thermia)
  1. Stabilkan suhu tubuh korban.
  2. Usahakan menghindari jangan sampai kehilangan panas tubuh korban.
  3. Urus korban dengan baik.
  4. Evakuasikan korban secepat mungkin ke fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) yang terdekat.
Pencegahan :
  • Terdiri dari semua tindakan-tindakan menghindari kehilangan panas tubuh yang cepat dan tidak terkendali.
  • Orang-orang yang berada di daerah bersuhu dingin harus berperlengkapan dan berpakaian sebaik-baiknya/tepat yang cocok untuk kondisi-kondisi dan terkena udara dingin.
  • Laksanakan diet yang sebaik-baiknya, istirahat yang cukup dan prinsip-prinsip umum pencegahan cedera karena udara dingin/suhu dingin.
  • Sebelum menyeberangi sungai atau danau pada musim dingin, harus memeriksa ketebalan lapisan es terlebih dahulu.

INGAT, HYPOTHERMIA ADALAH
SUATU KEGAWAT DARURATAN MEDIS !
DIBUTUHKAN PERAWATAN MEDIS YANG CEPAT !