Stres akibat pesta kembang api malam Tahun Baru diduga telah mengakibatkan kematian 5.000 burung, yang secara misterius mulai berjatuhan dari langit pada Sabtu (1/1/2011) di Beebe, Arkansas, Amerika Serikat. Demikian keterangan beberapa pejabat, Selasa.

Para pejabat menduga stres lebih mungkin menjadi penyebab peristiwa misterius itu dibandingkan dengan cuaca ekstrem, seperti angin kencang atau sambaran petir. Sebab, cuaca ekstrem sudah meninggalkan daerah tersebut.

"Pendapat kami lebih condong pada peristiwa stres," kata juru bicara Arkansas Game and Fish Commission Keith Stephens.

Ia mengatakan, menurut hasil pemeriksaan yang dikeluarkan pada Senin, kembang api dapat membuat banyak burung, kebanyakan blackbird, terbang ke rumah atau malah mengalami serangan jantung,

Komisi tersebut juga sedang berusaha memastikan penyebab kematian 100.000 ikan di sepanjang 20 mil Sungai Arkansas di dekat sebuah bendungan di Ozark, 125 mil di sebelah barat Beebe. Ikan-ikan itu ditemukan pada 30 Desember 2010.

Stephens mengatakan, komisi tersebut memperkirakan hasil pemeriksaan ikan dikeluarkan dalam waktu satu bulan.

"Penyakit mungkin adalah penyebabnya. Sebab, semua ikan tersebut berasal dari satu jenis, bottom-feeding drum," ujar Stephen.

Ia menambahkan, semua kejadian itu tampaknya tak berkaitan. Sungai dan udara di tempat burung mati diperiksa untuk mengetahui kadar racun.

Beebe adalah kota kecil dengan 4.500 penghuni dan berada 30 mil di sebelah timur laut ibu kota negara bagian tersebut.

JANGAN anggap enteng asap kembang api. Partikel logam yang terkandung dalam asap kembang api ternyata berbahaya bagi kesehatan. Penelitian pada Festival San Juan di Kota Girona, Spanyol, pada Juni 2008 menganalisis lebih dari 30 kadar senyawa kimia seperti timbel, tembaga, srontium, kalium, dan magnesium sesaat setelah kembang api diluncurkan

Hasilnya kadar beberapa senyawa kimia berbahaya seperti aluminium, titanium, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida sangat tinggi di udara pascafestival.

Teresa Moreno, peneliti dari Institute of Environmental Assessment and Water Research mengungkapkan partikel-partikel logam itu sangat berbahaya bagi paru-paru.